Jam
bekerpun berdering membangunkan Rio yang sedang tertidur pulas. Matahari
perlahan mulai menampakkan wujudnya, udara segarpun menusuk penciuman. Rio
memulai hari pertamanya disebuah komplek perumahan baru yang ia tinggali 3 hari
yang lalu. Ia pun memulai aktivitasnya dengan jogging sebentar mengelilingi
kompleksnya, sebelum ia bergegas untuk pergi kuliah. Ia memang sengaja pindah
ke Surabaya untuk melanjutkan kuliah S2-nya.
“Kok
masih sepi ya? Orang-orang disini kayaknya jarang olahraga pagi nih…” ujar Rio
Setelah
30 menit jogging mengelilingi komplek, Rio bergegas pulang, dalam perjalanannya
ia melihat seorang wanita sedang membereskan barang belanjaannya yang jatuh
berantakan dijalan. Tanpa pikir panjang, Rio pun segera membantu wanita itu.
“Barangnya
kenapa mbak?” tanya Rio sambil ikut membereskan barang wanita itu
Namun,
wanita itu tidak menjawab, ia tetap menunduk & membereskan barangnya
tersebut. Tak lama kemudian setelah selesai membereskan barang-barang tersebut,
wanita itupun mengucapkan terima kasih kepada Rio.
“Terima
kasih” ujarnya
“Sama-sama,
kalau boleh tau mbak tinggalnya dimana ya?” Tanya Rio
“Di
sekitar sini, A13” jawab wanita itu sambil meninggalkan Rio
“Wanita
itu lumayan cantik, rambutnya terurai sampai ke punggung, tappi terlalu
pendiam” ujar Rio sambil melanjutkan perjalanannya pulang.
Ketika
ingin sampai dirumahnya, ia sadar bahwa ia sedang melewati rumah bernomor A13,
rumah gadis pendiam yang ia temui tadi. Jaraknya hanya 2 rumah dari rumah Rio.
Sebenarnya ia ingin singgah sebentar ke rumah itu, tetapi ia masih sungkan
untuk sekedar menyapa pemilik rumah tersebut.
***
“Hai,
anak baru ya?” sapa seorang wanita kepada Rio
“Iya,
hehe” jawab Rio
Ternyata
wanita itu bernama Nina, akhirnya merekapun berkenalan & menjadi dekat.
Kebetulan, rumah Nina juga dekat dengan rumah Rio,hanya saja rumah Nina
terletak diseberang perumahan Rio.
“Udah
berapa lama disini?” Tanya Nina
“Hmmmm,
belum ada seminggu sih…” jawab Rio
“Ohh…
Sendirian tinggal disini?”
“Iya,
sendiri”
“Ntar
malam boleh ga aku kerumah kamu?”
“Boleh,
boleh… Emang mau ngapain?”
“Ngga
ngapa-ngapain sih, cuma main-main doang, boleh kan?”
“Ohh,
boleh dong… Aku tunggu ya”
“Oke,
tapi rumah kamu nomor berapa?”
“Rumah
aku no A11”
***
“Assalammualaikum”
salam Nina sambil mengetuk pintu
“Waalaikumsalam,
yuk masuk” jawab Rio sembari membuka pintu
Belum
beberapa lama Nina bertamu, tiba-tiba lampu rumah Rio padam.
“Wah
pemadaman listrik tiba-tiba nih” ujar Rio
“Keluar
aja yuk?” ajak Nina
Akhirnya
mereka berdua bersantai di luar rumah sambil menikmati indahnya malam. Namun,
tiba-tiba Rio melihat wanita yang kemarin ia temui lewat di depan rumahnya.
“Mbak…!”
teriak Rio sambil berjalan ke arah wanita itu
“Oh
iya, kemarin aku belum sempat nanya nama kamu, nama aku Rio. Kalau boleh tau
nama mbak siapa?”
“Selly”
jawab singkat wanita itu
“Eh,
ngapain?” kejut Nina sambil menepuk bahu Rio
“Kamu
ini ngagetin aja, nih aku mau kenalin kamu…” kata Rio belum selesai, karena ia
melihat Selly sudah tidak ada di hadapannya.
“Siapa
hayoo?” tanya Nina
“Tadi
ada orang kok disini” jawab Rio
***
Seperti
biasanya, Rio melakukan aktivitasnya setiap pagi, yaitu jogging. Ia pun kembali
bertemu dengan Selly lagi.
“Sel,
semalam kemana? Padahal aku ngenalin kamu ke teman aku” jelas Rio
“Pulang,
A13” jawab Selly
“Hmmm,
boleh ngga kapan-kapan aku main kerumah kamu?”
Selly
tak menjawab, tapi langsung pergi meninggalkan Rio. Tiba-tiba Rio melihat
sebuah kalung berliontin jatuh dihadapannya.
“Jangan-jangan
ini kalung Selly” ujar Rio
Rio
pun membuka liontin kalung tersebut & ia melihat foto Selly didalamnya.
Selly terlihat cantik didalam foto tersebut. Rio berencana datang kerumah Selly
untuk mengembalikan kalung liontin tersebut kepada Selly.
Suasana
pun tiba-tiba menjadi sepi tak seperti biasanya, Rio pun merinding & segera
pulang kerumahnya. Sepi itu semakin menjadi ketika ia lewat dirumah Selly.
Padahal awalnya Rio ingin bertamu ke rumah Selly, tapi Rio mengurungkan niatnya
tersebut, ia berniat mengembalikan kalung tersebut nanti malam.
***
“Triittt…triiittt…triiiitttt”
handphone Rio bordering tanda menerima sebuah SMS.
“Malam ini ada dirumah ngga?” FROM
: Nina
“Ada kok, emangnya kenapa? Mau
datang?” REPLY : Rio
“Iyam bantuin aku ngerjain tugas
ya?” FROM : Nina
“Ok” REPLY : Rio
Setengah
jam pun berlalu, namun Nina belum juga datang. Akhirnya Rio pun memutuskan
untuk pergi kerumah Selly, mengembalikan kalung liontinnya yang jatuh dijalan.
“Tok…tok…tok…
Permisi, Rina…?” kata Rio sambil mengetuk pintu rumah Selly
Namun
setelah beberapa menit berlalu, pintu tak kunjung dibuka. Ternyata pintu rumah
Selly tidak dikunci, Rio pun masuk kedalam rumah tersebut. Suasana sepi pun
menyekat rasa, ditambah lagi dengan keadaan rumah Selly yang gelap.
Perlahan-lahan Rio menelusuri ruang utama untuk mencari sakelar lampu. Setelah
lampu dihidupkan, Rio kaget dengan keadaan rumah tersebut yang sudah tak
terurus, berantakan, & kotor.
“Apa
benar ini rumah Selly? Kok kotor ngga terurus gini sih” kata Rio
Tiba-tiba
Rio dikejutkan dengan lewatnya sosok bayangan ke arah sebuah kamar. Rio pun
mengikuti kemana bayangan tersebut pergi, & akhirnya Rio masuk ke sebuah
kamar. Dikamar tersebut Rio melihat ada sebuah meja rias, diatasnya terdapat
sepucuk surat, sebuah kotak musik, & sisir yang berdarah. Karena penasaran
Rio pun mengambil kotak music & surat itu. Pertama, ia membuka kotak music
tersebut, ia lihat ada foto Selly dengan seorang pria, yang ia duga sebagai
pacarnya.
“Gebraakkkkk….!!!”
Tiba-tiba suara barang jatuh mengagetkan Rio. Rio pun mulai merapatkan diri ke
dinding, & Rio mencoba membaca surat yang dipegangnya itu.
Dear : Selly
Surabaya, 1 Januari 2001
Malam ini, terasa beda tanpamu…
Setelah kau memutuskan hubungan ini
Aku hampa tanpamu, aku tersadar
bahwa aku tak bisa hidup tanpamu
Hidup & mati kita harus
bersama, tak ada yang dapat memisahkan kita
Walau takdir menghadang, aku akan
tetap mempertahankanmu
Malam ini aku akan datang untukmu,
kita akan bahagia bersama
Aku akan menjemputmu mala mini, aku
harap kau sudah bersiap-siap
Kita akan mengubah takdir, kita
akan hidup bersama di alam abadi
TTD: Roy
“Apa
maksudnya ini? Hidup bersama di alam abadi? Berarti Selly… Surat ini? 11 tahun
yang lalu….” Ujar Rio
Tiba-tiba
terdengar suara langkah yang berjalan ke arah Rio, suara tersebut diiringi tangisan
seorang wanita yang memanggil Rio, wanita tersebut adalah Selly.
“Duk…
duk… duk… duk” suara itu semakin dekat & tiba-tiba menghilang. Rio yang
sedang ketakutan tak bisa berbuat apa-apa.
“Rio…
rio… rio” terdengar sebuah rintihan kecil memanggil nama Rio, & tiba-tiba
kotak musik yang Rio pegang terbuka dengan sendirinya. Kemudian muncullah
sesosok wanita, yaitu Selly di cermin meja rias dihadapan Rio. Hal tersebut
mengagetkan Rio karena Selly terlihat pucat & lehernya berdarah, tampak ia
sedang memegang sisir yang Rio lihat di meja rias tadi. Rio pun berlari menuju
pintu keluar untuk melarikan diri, namun entah kenapa pintu itu tiba-tiba
terkunci.
“Tolong..!!
Tolong..!!!” teriak Rio meminta pertolongan
Namun
sepertinya tidak ada yang mendengar jeritan Rio tersebut. Rio mencoba mencari
jalan keluar lain. Ia berlari menuju dapur, namun lagi-lagi ia dikejutkan dengan sosok yang
sedang terduduk sambil memandanginya, yaitu hantu Selly. Rio mencoba berlari
tetapi tiba-tiba kakinya ditarik oleh sebuah tangan, & ternyata tanga
tersebut adalah tangan hantu Selly.
“Jangan
bunuh aku, tolong jangan bunuh aku!” jerit Rio
Didalam
hati, Rio sembari membaca ayat-ayat al-Qur’an untuk mengusir hantu Selly.
Tiba-tiba…
“Rio!!”
“Nina?!
Tolong aku!!”
Nina
pun datang menolong Rio yang sedang terduduk lemas tersebut.
“Ayo
kita pergi sekarang!” ajak Nina
“Darimana
kamu tahu kalau aku ada disini?”
“Aku
tadi bertanya kepada tetangga sebelah kemana kamu pergi, & dia udah
menceritakan semuanya, termasuk rumah hantu ini!”
Mereka
berdua pun pergi, namun belum sempat Nina keluar dari pintu, ia seperti ditarik
oleh seseorang, & Rio yang saat itu telah berlari keluar, mencoba menarik
Nina. Namun gagal.
“Ninaaaa!!!”
teriak Rio
Pintu
rumah tersebut kemudian tertutup, Rio mencoba untuk membuka, namun tidak bisa.
“Tolong!!
Tolong!!”teriak Rio
Tak
lama datang lah beberapa penghuni sekitar perumahan tersebut karena penasaran
dengan apa yang terjadi pada Rio.
“Lemparkan
liontinnya!” ujar seorang kakek penghuni komplek tersebut./
Rio
pun melemparkan liontin itu ke Rumah Selly. Setelah itu, pintu rumah tersebut
buka dengan sendirinya.
Terlihat Nina telah pingsan, warga pun segera menolong
Nina & membawanya ke Rumah Sakit.
Ternyata
rumah A13 tersebut adalah rumah berhantu yang pemiliknya bernama Selly. Ia
dibunuh mantan kekasihnya 11 tahun yang lalu, tepatnya tanggal 1 Januari 2001.
Ia dibunuh karena mantan kekasihnya tidak rela jika Selly harus menikah dengan
orang lain. Rumah berhantu tersebut sudah banyak memakan korban, rata-rata
korban tersebut adalah pendatang baru & seorang laki-laki yang bertemu
hantu Selly ketika sedang berolahraga pagi atau sekedar bersantai diluar rumah.
Itulah mengapa pada pagi hari orang-orang tidak ada yang berani untuk keluar
rumah karena takut bertemu dengan hantu Selly.