Minggu, 20 Januari 2013

Berpetualang Di Dunia Misteri



Berpetualang, yap! Itulah yang paling disukai oleh Reza, siswa SMP kelas 9 itu. Ia paling senang jika diajak jalan-jalan ke hutan maupun pantai. Reza memang bukan murid pintar dikelasnya. Ia terkenal akan kenakalan & kejahilannya, akan tetapi kalau sudah berurusan dengan pelajaran, ia berubah menjadi sosok yang serius & antusias, ia juga tidak pernah menyontek jika ada ulangan maupun tes. Tidak mengherankan kalau ia terlihat cuek jika diajak bercanda maupun menjahili temannya ketika belajar. Sahabat karibnya, Firman juga sehobi dengan Reza, yaitu berpetualang. Reza & Firman sudah bersahabat selama 2 tahun. Karena hobi mereka sama, tidak jarang Reza & Firman pergi berpetualang bersama-sama. Persahabatan mereka sudah sangat erat.
Pada sore hari, seperti biasanya, Reza pergi ke rumah Firman untuk bermain-main, tiba-tiba Firman mengajak Reza untuk pergi berpetualang di suatu tempat.
”Eh, Za! Besok kita pergi berpetualang lagi yuk? Kan besok hari Minggu & hari Seninnya kita libur!” ajak Firman.
”Boleh, mau kemana kita?” jawab Reza.
”Aaaah, ada deh. Ikut aja besok! Aku yakin pasti seru! Soalnya Ilham juga mau ikut, jadi ramai deh.” jawab Firman.
”Duuuh, kemana sih? Baguslah kalau Ilham mau ikut, kan jadi ramai juga...”
”Ya udah, besok kamu harus siap-siap pukul 7. Kita ngumpul disini, ok?”
”Oke deh..”
Pagi pun datang, bunyi kokok ayam pun  telah terdengar. Jam masih menunjukkan pukul 06.30, Reza telah bersiap-siap untuk makan. Ibu Reza tidak pernah khawatir akan anaknya yang mempunyai hobi berpetualang tersebut, karena itu sudah menjadi keturunan dari ayahnya yang juga suka berpetualang.
”Bu, Reza pergi dulu ya...” pamit Reza.
”Iya, hati-hati ya nak! Oh iya, kamu mau pergi berpetualang kemana lagi?” tanya Ibu.
”Tidak tahu, Bu. Firman yang mengajak Reza. Tapi ibu tenang ya, Ilham juga ikut.” jawab Reza.
”Kok tidak tahu sih? Ya sudah, hati-hati ya dijalan, ini ibu buatkan nasi goreng untuk kamu & ini juga ada cemilan buat kamu, Firman, & Ilham.” ujar Ibu.
”Terima kasih ya, Bu. Reza pergi dulu, Assalammualaikum.” pamit Reza.
Reza pun pergi menuju rumah Firman, & ternyata disana sudah ada Ilham yang menunggu.
            ”Yuk, kita pergi sekarang?” ajak Firman.
            ”Ayo!” jawab Reza & Ilham.
Reza & Ilham tidak mengetahui kemana mereka akan pergi, yang tahu hanyalah Firman seorang. Akhirnya mereka pun sampai di tempat tujuan, setelah melalui perjalanan menggunakan sepeda 2 jam.
            ”Tempat apa ini?” tanya Reza.
            ”Iya, tempat apa ini?” Ilham pun ikut bertanya.
            ”Ini dia! Hutan Karikatus! Kita kan belum pernah ke sini, katanya disini banyak binatang & tumbuhan langka, tapi jarang ada orang yang datang ke hutan ini, entah kenapa.” jawab Reza.
            ”Ih, kayaknya serem deh. Tapi kayaknya juga seru.” ujar Ilham.
            ”Yah, Ilham. Makanya sering-sering ikut kita, jadi nggak penakut! Ayo kita berpetualang sekarang!” ajak Reza.
Mereka pun masuk ke Hutan Karikatus itu, & ternyata hutan tersebut adalah hutan misterius yang di dalamnya terdapat gua-gua & lubang-lubang menjebak yang apabila kita masuk atau jatuh kedalam gua atau lubang tersebut, kita akan langsung masuk ke dunia misteri, dimana belum ada orang yang selamat atau bisa keluar dari dunia tersebut.
            Mereka akhirnya berjalan semakin dalam ke hutan tersebut, & tiba-tiba langit berubah jadi mendung & hujan pun turun. Mereka segera mencari tempat untuk berteduh. Akhirnya mereka menemukan sebuah gua, didalam sana mereka berteduh.
            ”Huuhh, kenapa sih harus hujan?” keluh Firman.
            ”Iya nih, nggak seru jadinya...”sambung Reza.
            ”Perasaan aku nggak enak nih....” ujar Ilham.
            ”Husss, kamu ini! Jangan ngomong yang nggak-nggak” larang Firman.
            ”Iya, maaf, maaf...” kata Ilham.
Didalam gua itu, Reza, Ilham, & Firman meilhat beberapa ekor kucing, spontan Reza mengejar kucing-kucing tersebut & diikuti oleh Firman & Ilham.
            ”Eh, ada kucing tuh! Kok banyak ya? Kita ikutin yuk?” ajak Reza.
            ”Yuk!” sahut Firman & Ilham.
Mereka tidak menyadari bahwa kucing-kucing tersebut telah membawa mereka masuk kedalam gua. Tiba-tiba. . . . . .
”Aaaaaaaaa . . . . Reza! Ilham! Tolong!” teriak Firman.
Ternyata Firman jatuh ke sebuah lubang, untung saja ia berpegangan pada sebuah akar. Reza & Ilham pun membantu Firman. Tapi, tiba-tiba tanah yang Ilham & Reza injak terbelah menjadi 2 bagian. Reza, Ilham, serta Firman jatuh kedalam lubang tersebut, mereka telah memasuki dunia misteri & mereka akan berpetualang disana.
            Reza, Ilham, & Firman pun pingsan untuk beberapa saat. Ketika Reza membuka matanya setelah pingsan tadi, ia terkejut melihat lingkungan di sekitarnya, langit-langit berwarna hijau, berkabut dengan warna biru, serta suara-suara yang menyeramkan. Reza melihat Ilham & Firman yang belum sadarkan diri, segera membangunkan mereka.
”Ilham! Firman! Bangun!” ujar Reza.
            Setelah berkali-kali mencoba menyadarkan Ilham & Firman, akhirnya mereka pun sadar.
            ”Ada apa ini? Dimana kita?” tanya Ilham takut.
            ”Aku nggak tau! Aku nggak tau!” jawab Reza.
            ”Ini adalah dunia misteri, Hutan Karikatus!” cetus Firman.
            ”Apa? Apa maksudmu, Man? Dunia misteri apa?” tanya Reza.
            ”Maaf ya, teman-teman. Aku tidak jujursama kalian. Sebenarnya Hutan Karikatus itu angker, setiap orang yang masuk kesana tidak akan kembali karena masuk ke dunia misteri ini.” jelas Firman.
            ”Apa? Ya ampun Firman, kenapa kamu tidak bilang ke kita kalau kita sebenarnya sedang menantang maut!” ungkap Ilham.
            ”Iya, Man. Kenapa kamu tidak bilang ke aku? Kamu tahu nggak, disini kita nggak bisa apa-apa” jelas Reza.
            ”Maafkan aku, teman-teman. Aku nggak bilang karena kita ini adalah anak-anak petualang, & aku yakin kita bisa keluar dari sini!” jawab Firman.
            ”Benar juga katamu, ya sudah, kita harus bekerja sama untuk keluar dari sini!” ungkap Reza.
            ”Baiklah, kamu nggak marah kan, Ham?” tanya Firman.
            ”Sedikit, tapi sekarang gimana caranya kita keluar dari sini?” tanya Ilham.
            ”Tenang aja, aku pernah dengar dari orang-orang, kalau mau keluar dari sini kita harus menemukan Pintu Gerbang Karikatus.” jelas Firman.
            ”Dimana itu?” tanya Reza.
            ”Aku juga tidak tahu pastinya dimana, lebih baik sekarang kita mulai saja petualangannya!” ajak Firman.
            ”Ayo!” jawab Ilham & Reza.
            Mereka akhirnya melakukan petualangan di dunia misteri, di sana mereka melihat hal-hal yang aneh. Seperti ada sebuah perkampungan tetapi tidak ada penduduknya, adanya ular yang berwajah singa, burung yang bisa berenang, kadal-kadal yang terbang, kucing raksasa, pegasus/kuda bertanduk, jenis-jenis spesies dinosaurus, dan banyak lagi. Tiba-tiba Reza, Firman, & Ilham dihadang oleh sesosok makhluk.
            ”Siapa kamu?” tanya Reza takut.
            ”Iya, siapa kamu? Mau apa disini?” tanya Firman.
Sementara Ilham ketakutan. Makhluk itu seperti manusia, tetapi berwajah macan & berbadan kadal.
”Saya adalah penguasa di daerah ini, nama saya Demala. Siapa kalian?” tanya makhluk itu.
”Kami berasal dari dunia manusia & sekarang kami tersesat di tempat ini.” jelas Reza.
”Oh, jadi begitu. Kalian tidak perlu takut kepada saya, saya sudah biasa menolong manusia-manusia yang terjebak di sini, tetapi para manusia-manusia tersebut lari karena takut kepada saya, sehingga akhirnya mereka keluar dari daerah saya & tidak kembali ke dunia mereka. Siapa nama kalian? Baru kali ini saya menjumpai manusia-manusia seberani kalian.” ungkap Demala.
”Nama saya Reza, ini teman saya, Ilham & Firman.” jawab Reza.
”Ya sudah, sekarang kalian ikut saja dengan saya, tidak perlu takut, saya janji tidak akan berbuat macam-macam pada kalian.” ajak Demala.
Ternyata makhluk itu adalah penguasa di tempat Reza, Ilham, & Firman tersesat. Demala ternyata sifatnya tidak seperti tampilannya yang menyeramkan, ia baik hati & suka menolong. Di perjalanan menuju rumah Demala, Demala menceritakan bahwa dunia misteri ini adalah dunia dimana semua misteri-misteri di dunia manusia terdapat disini, dari tentang misteri segitiga bermuda, pulau Atlantis, bahkan bangkai pesawat Adam Air yang jatuh beberapa tahun lalu ada disini. Semuanya membuat Reza, Firman, & Ilham takjub akan misteri-misteri yang tidak diketahui oleh manusia. Akhirnya mereka pun sampai di rumah Demala. Rumah Demala berbentuk oval dengan warna hijau. Anehnya, rumah tersebut melayang, tidak menyentuh tanah. Reza, Firman, & Ilham semakin tercengang dibuatnya.
            ”Kalian mau makan apa?” tanya Demala.
            ”Tidak usah, terima kasih. Kami sudah membawa makanan sendiri.” jawab Firman.
            ”Ya sudah, terus sekarang kalian mau berbuat apa di sini?” tanya Demala.
            ”Kami hanya ingin menemukan Pintu Gerbang Karikatus, supaya kami bisa keluar dari sini.” jelas Firman.
            ”Ooh, begitu. Saya tahu dimana pintu gerbang tersebut berada.” ujar Demala.
            ”Kamu tahu dimana pintu gerbang tersebut? Tolong beri tahu kami dimana pintu itu! Tolong!” pinta Reza.
            ”Saya akan mengantarkan kalian ke sana, tapi jika kalian ingin pergi ke sana, kita harus melewati Hutan Raksasa & Jalur Atlantis.” jelas Demala.
            ”Hutan Raksasa? Jalur Atlantis? Apa itu?” tanya Reza.
            ”Di Hutan Raksasa, kita harus melewati hutan tersebut tanpa diketahui oleh para raksasa-raksasa disana, sedangkan Jalur Atlantis adalah jalur yang melewati Kota Atlantis & disana kita harus membuat barang yang bisa ditukar dengan koin emas untuk membuka Pintu Gerbang Karikatus.” jelas Demala.
            ”Ya, sudah. Ayo kita berangkat sekarang!” ajak Reza.
            ”Ayo!” jawab Ilham, Reza, & Demala.
            Mereka pun pergi menuju hutan Raksasa & tidak terlalu lama di perjalanan mereka pun sampai di Hutan Raksasa. Ternyata benar, di sana banyak sekali para raksasa & ukuran pohon disana lebih besar dari biasanya, siapapun tidak boleh melewati hutan tersebut karena disana adalah tempat tinggal & wilayah para raksasa. Jadi, jika ingin melewati hutan tersebut, Reza, Firman, & Ilham harus bersembunyi di balik pohon-pohon yang ada di dalam hutan tersebut.
            ”Sekarang kita sudah sampai, supaya kita bisa melewati hutan ini,kita harus bersembunyi dibalik pohon. Setiap raksasa itu lengah, kalian lari ke pohon satunya untuk bersembunyi. Jika kalian berhasil keluar dari hutan tersebut, kalian sudah aman. Karena raksasa-raksasa tersebut tidak bisa keluar dari wilayahnya. Bisa?” tanya Demala.
            ”Bisa! Jadi kamu bagaimana?” tanya Reza.
            ”Iya, kamu bagaimana?” tanya Firman.
            ”Tenang saja, kalian tidak perlu memikirkan saya, yang penting lakukan apa yang sudah saya katakan tadi.” jawab Demala.
            ”Baiklah” jawab Reza, Firman, & Ilham.
Akhirnya mereka pun memulai untuk bersembunyi, masing-masing anak sudah mengambil posisinya sendiri. 10, 13, 15, 17, 20. 23, 25 pohon telah berhasil mereka lewati, sekarang tinggal 15 pohon lagi untuk dilewati oleh mereka. Saat tinggal 2 pohon lagi untuk mereka lewati, tiba-tiba Ilham terjatuh & membuat salah satu raksasa mengetahui keberadaan Reza, Firman, & Ilham. Reza pun segera merangkul Ilham & berlari sekuat-kuatnya untuk keluar dari hutan tersebut. Untung saja mereka berhasil keluar sebelum raksasa tersebut menangkap mereka.
            ”Huuuhh... kenapa sih kamu bisa jatuh, Ham?” tanya Firman sambil mencari nafas.
            ”Duuhh, kaki ku itu tersangkut akar-akar disitu. Tuh, lihat kaki ku sampai luka.” jawab Ilham.
            ”Ya udah, yang penting sekarang Ilham selamat & kita aman.” ungkap Reza.
Tiba-tiba Demala muncul.
            ”Bagaimana? Hampir saja kalian ditangkap oleh mereka.” ujar Demala.
            ”Iya nih, si Ilham jatuh, hampir saja tadi. Aduh, capek sekali.” keluh Firman.
            ”Ya sudah, sekarang ayo kita selesaikan tantangan terakhir kita” ajak Demala.
            ”Baiklah” ujar Ilham, Reza, & Firman kelelahan.
            Reza, Firman, & Ilham pun melanjutkan perjalanan ke jalur Atlantis. Di Jalur Atlantis mereka harus membuat barang-barang yang bisa mereka tukarkan dengan koin emas agar bisa membuka Pintu Gerbang Karikatus. Setelah sampai di sana, ternyata benar, Jalur Atlantis adalah jalur yang melewati kota Atlantis. Reza, Firman, & Ilham takjub melihat peradaban orang-orang Atlantis yang selama ini menjadi misteri di dunia manusia. Di sana mereka harus membuat barang yang bisa ditukar dengan koin emas, tapi untuk mendapatkan 1 koin emas, mereka harus mengumpulkan 10 koin perak untuk ditukarkan dengan 1 koin emas.
            ”Sekarang kita sudah sampai, jadi kini tinggal kalian yang berusaha untuk mengumpulkan 10 koin perak untuk ditukarkan dengan 1 koin emas, buatlah sesuatu yang berguna! Saya akan menunggu kalian di pintu gerbang ya. Selamat berjuang!” ucap Demala.
            ”Baiklah!” sahut Reza, Firman, & Ilham.
Demala pun pergi meninggalkan mereka.
            ”Eh, buat apaan nih? Aku bingung!” keluh Ilham.
            ”Hmmm... gimana kalau kita membuat kerajinan anyaman? Kan disini banyak pohon kelapa!” jawab Reza.
            ”Iya! Betul katamu, Za! Kan ada pohon kelapa, pasti ada buahnya. Buahnya kita buat minuman kelapa, terus batoknya kita buat mangkok sama mainan untuk anak-anak. Mungkin bisa laku!” ujar Firman.
            ”Ide bagus itu!” sahut Ilham.
Akhirnya, mereka pun membuat kreasi-kreasi yang telah dibicarakan tadi. Reza, Firman, & Ilham membuat 5 anyaman dari daun kelapa, 4 mangkok berisi kelapa, 3 buah mainan batok kelapa untuk anak-anak, & 3 mangkok hasil kreasi mereka masing-masing. Barang-barang tersebut akhirnya ditukarkan dengan koin-koin perak oleh para pedagang disana. Dengan kerja keras, mereka berhasil mengumpulkan 15 keping koin perak, & akhirnya ditukarkan dengan 1 koin emas. Sisa koin perak yang ada rencananya akan diberikan ke Demala.
            ”Alhamdulillah, akhirnya kita dapat koin emas juga! Ayo kita susul Demala!” ajak Ilham.
            ”Senang banget kamu? Ayolah kita pergi sekarang!” jawab Reza.
Mereka pun menyusul Demala, dengan suka ria mereka berlari menuju pintu gerbang yang sudah semakin dekat. Akhirnya mereka pun bertemu dengan Demala.
            ”Bagaimana? Sudah ada koin emasnya?” tanya Demala.
”Sudah ada, Demala. Ini koin emasnya & 5 koin perak ini untukmu.” ujar Reza.
            ”Wah, terima kasih ya. Kalian memang anak-anak yang baik, terima kasih ya!”
            ”Iya, sama-sama. Lagipula, kamu kan sudah menemani kami untuk keluar dari sini.” jawab Reza.
”Iya, betul” sambung Firman & Ilham.
            ”Ya sudah. Sekarang, masukkan koin emas itu ke celah disamping pintu itu & pintu itu akan terbuka” jelas Demala.
            ”Iya, sebelum kita pergi, kita hanya ingin ucapkan terima kasih. Terima kasih banyak ya, Demala!” ujar Reza sambil menangis haru.
            ”Iya, tidak usah cengeng, anak laki-laki tidak boleh begitu. Sudahlah, kalian jangan menangis. Pesan saya hanya, jangan ceritakan apa yang kalian alami disini. Karena itu bisa berakibat fatal, bsia-bisa nanti terjadi kehancuran dimana-mana bila rahasia ini terungkap. Kalian bisa jaga rahasia kan?” tanya Demala.
            ”Pasti bisa! Kami akan jaga rahasia ini. Petualangan ini tidak akan kami lupakan.” jawab Reza sambil memeluk Demala.
            ”Iya, kami akan jaga rahasia.” sambung Ilham & Firman yang juga ikut memeluk Demala.
            Akhirnya mereka pun memasukkan koin emas & pintu gerbang itu terbuka. Mereka masuk ke pintu tersebut & melihat cahaya yang menyilaukan, ketika mereka membuka mata, mereka terkejut karena mereka sudah berada di depan Hutan Karikatus. Mereka pun akhirnya pulang dengan membawa cerita petualangan yang tidak bisa mereka lupakan seumur hidup.

Kamis, 17 Januari 2013

SEBUAH LAGU UNTUK CINTA


Malam ini, seperti biasanya aku dikamar. Ntah apa yg ku buat, mulai dr menulis lagu, membuat cerita, menulis diary, atau apalah. Tiba-tiba hp ku berdering, sebuah sms masuk:
From: Icha Risa
Good evening princess Avril. Lagi apa ya?
Reply:
Good evening jelek :p Lg mikirin kamu nih :p
From: Risa
Aduh, jahat. Masa gue yg cakep gini dibilang jelek L Jahat, jahat, jahat itulah kamu :p
Ya, Risa atau Icha. Sahabat terbaik ku, dia sudah ku kenal sejak 3 tahun yg lalu, saat pertama aku masuk SMA & ikut MOS. Dia sosok cowo yg baik & perhatian, juga pintar. Ternyata selama 3 tahun persahabatan yg aku jalani dng dia, telah menumbuhkan bibit cinta dihatinya, tepat 5 bln yg lalu dia pernah mngungkapkan perasaannya kepadaku, tp sayang aku masih belum bisa menerimanya karena aku hny menganggapnya sebagai sahabat.
Akhirnya, malam itu diakhiri ucapan selamat malam dari Icha, karena aku sudah keburu ngantuk.
*****
Keesokkan harinya
“Eh, udah ngerjain PR dr Pak Setyo belom ?” Tanya Harrimand
Harrimand jg merupakan teman dekatku, dia juga pintar. Terkadang aku sering 1 kelompok belajar dengannya. Selain Harrimand, aku jg punya teman dekat yaitu Bagus, & Alam.
“Ya ampun! Gue lupa!”
“Waduh, kemana aja lo ga ngerjain PR? Udah tau guru killer kaya gitu, ngeri gue”
“Gue lupa Mand, serius. Gue boleh pinjem punya lo ngga?”
“Yaudah deh, berhubung lo juga sering bantuin gue jd gue pinjemin”
Belum sempat aku menyalin PR, tiba-tiba Pak Setyo masuk. Nasib sial lah menimpaku, terpaksa aku dihukum memungut sampah dihalaman. Tapi, aku tidak sendiri, ternyata Lucaz, cowo yg digilai disekolah jg dihukum karena tidak mengerjakan tugas. Aku & Lucaz memang 1 kelas, tp aku tidak dekat dng nya, karena menurutku dia itu sombong. Akhirnya aku & Lucaz pun dihukum memungut sampah dihalaman.
“Kena hukum jg lo?” Lucaz memulai pembicaraan
“Iya”
“Tumben, biasanya lo paling rajin ngerjain tugas”
Aku hny diam, sejujurnya aku sedang badmood & malas bicara.
Tapi, ternyata Lucaz itu tidak seperti yg aku kira, dia ternyata baik, lucu, friendly.  Jantungku pun berdegup keras, aku gelagapan menghadapi sikapku yg “salting”. Sepertinya aku jatuh cinta dng Lucaz.
“Boleh minta no hp lo ngga?” tanya Lucaz
“Hah? Buat apa?”
“Ga sih, Cuma buat smsan aja. Trus kalo gue ga tau ttg pelajaran kan bsa nanya ke lo.”
“Ohh, boleh kok”
Sejak saat itu aku & Lucaz pun dekat. Kita sering smsan, bahkan aku sampai tertawa-tawa membaca sms darinya.
***
Sikapku akhir-akhir ini berubah, membuat Icha curiga.
“Ahh, ngga kok. Perasaan lo aja kali”
Aku sengaja menyembunyikan semua ini, karena aku tau kalo aku bilang ke Icha kalo aku jatuh cinta sama Lucaz. Icha bakal kecewa ama aku.
*Malamnya*
Hp ku berbunyi, & tidak lain itu sms dr Lucaz. Semenjak aku kenal dng Lucaz, aku jd jarang smsan dng Icha, karena pulsaku selalu habis untuk sms dng Lucaz.
From: Lucaz
Avril, gue mau ngomong sesuatu ama lo.
Reply:
Mau ngomong apa?
From: Lucaz
Gue suka ama lo Av, sejak pertama kita ngebersihin sampah itu gue udh mulai suka ama lo. Gue tau mungkin lo ga suka ama gue krn gue itu sombong. Tp percaya ama gue Av, gue udh jatuh cinta ama lo.
Akupun tak percaya membaca sms itu, pikiranku serasa melayang, senang bukan main.
Reply:
Sama Luc, gue jg suka ama lo. Sejak saat itu gue jg udah suka ama lo.
From: Lucaz
So, do u want to be my girlfriend?
Reply:
Yes, I want J
Akhirnya akupun jadian dengan Lucaz, serasa mimpi tetapi kenyataan.

2 minggu berlalu, berita ttg jadiannya aku dng Lucaz pun terdengar sampai ketelinga Icha.
“Av, beneran lo jadian ama Lucaz?” tanya icha
“Emmm, jd lo udh tau?”
“Iya Av, kenapa lo ga pernah cerita ke gue? Pantesan lo udh jarang bls sms dr gue”
“Maaf Cha, gue Cuma mau ngejaga perasaan lo. Gue tau lo pasti kecewa ama gue”
“Kebahagiaan lo itu jg kebahagiaan gue Av”
Sejak saat itu, hubungan aku dng Icha mulai merenggang. Aku tau aku salah, tetapi aku jg bingung harus bagaimana skrg.

*****
Malam ini aku ingin mengajak Lucaz jalan-jalan, tetapi aku tidak mengabarinya dulu. Tiba-tiba hp ku berdering.
From: Icha Risa
Av, Lucaz selingkuh Av! Gue ngeliat dia makan ama cewe lain manggil sayang-sayangan
Reply:
Eh, lo jng sembarang nuduh Cha1 gue tau lo kecewa ama gue, tp kenapa lo pake cara kaya gini buat ngehncurin hubungan gue ama Lucaz?
Seketika itu aku langsung menelpon Lucaz…
“Halo Say, kamu lg dimana?”
“eh, ya say. Hmmm, ummm, emmm lg ditempat keluarga nih. Iya iya ditempat keluarga”
“Yg bener?”
“Bener kok say, emg ada apa sayang?”
“Ohh, ngga kok. Ngga apa-apa”
Malam itu hatiku serasa bergejolak dng apa yg dismskan Icha kepadKU. Aku tidak menyangka sahabat yg selama ini aku percaya bisa seperti itu. Ah, mungkin aku terlalu berlebihan.
*****
Keesokkannya, akupun tidak ingin bertemu dng Icha, karena kejadian semalam. Meskipun hanya sebuah kalimat, tetapi itu sangar membuat aku kecewa.
“Av, maafin gue. Gue ga bermaksud buat ngehancurin hubungan lo ama Lucaz. Tp gue ngeliat kalo dia ama cewelain!” kata Icha
“Udah Cha, gue lg badmood.” Jawab ku sambil meninggalkan Icha
****
“Eh, Lucaz! Playboy lo ya!” teriak Icha ke Lucaz yg sedang duduk mendengarkan mp3
“Apa-apaan lo?”
“Jng pura-pura bego, gue ngeliat lo ama cewe lain td malem. Lo udh ngehianatin Avril!”
“Emg masalah buat lo?”
“gue itu sahabatnya Avril, & gue cinta ama dia. Gue ga rela kalo dia disakitin. Terutama ama org kaya lo!”
“Oh ya? Kalo emg gue selingkuh ngapa? Toh Avril jg ga percaya ama lo!”
“Kenapa lo ngehianatin dia? Apa lo ga cinta ama dia? Tega lo ya!”
Akupun memergoki pembicaraan mereka berdua, aku memang tidak tau apa yg mereka omongan dr awal. Tp aku yakin omongan mereka membahas ttg hubungan aku dengan Lucaz.
“Lo mau tau? Avril itu Cuma buat pelampiasan cinta gue ke Sisil! Tp gue jg berterimakasih sama Avril karena udh ngermbaliin Sisil ke gue! Gue gunain Avril buat panas-panasin Sisil, alhasil gue balikan ama Sisil td malem” teriak Lucaz & membuat aku tak percaya dengan semua ini.
“Apa! Jadi…” kataku terbata-bata karena menangis
Akupun berlari, berniat untuk pulang. Tetapi sesampainya aku ditepi jalan, tanganku ditarik oleh Icha & akupun dipeluknya.
“Udah Av, lo ga boleh nangis. Sekarang udh kebukti kan kalo gue emang ga bohong ama lo” bisik Icha
“Cukup Cha (sambil melepaskan pelukan Icha)!”
Icha pun terdorong mundur, & kejadian tak terduga pun terjadi….
*gebraakkk*
Dari arah belakang sebuah mobil melaju kencang & menabrak Icha hingga terpental cukup jauh. Aku yg melihatnya langsung berteriak. Suasana pun menjadi histeris krn teman-teman ku ikut menyaksikan hal itu.
“ICHAAAA!!” teriak ku
Icha yg sudah terbaring lemas bersimbah darah, ku lihat tampak wajah kesakitannya menyelimuti kata-kata yg ia keluarkan.
“Av, ma maafin gu gue ya Av. Gue tau, ka kalo sela..ma ini, gue g..a bis…bisa jadi apa yang lo ma mau. Tp gu gue mencin..tai lo apa adanya, Av. Mes.. kipun lo ng..ga per..nah ngebalas cin cinta gue. Tetapi gu gue te…tap sayang ama lo.” Ucap Icha sambil terbata-bata
“Icha, maafin gue. Gue ga mau ngeliat lo kaya gini, please gue mohon lo harus kuat, lo harus jadi sahabat gue yg nemenin gue dlm suka maupun duka. Gue sadar Cha, gue udah nyia-nyiain org yg selama ini mencintai gue, maka dari itu izinin gue memperbaiki semua itu Cha. Gue mau jadi pacar lo, gue mau lo nemenin gue seumur hidup gue, please Cha lo harus kuat…” kata ku sambil menangis histeris
“Av, lo har..us kuat, ga bo boleh  nangi..ss.. akhhh… lo ha harus jd Avril yang gu gue ken..al. yang kua..t ga per..nah nangis.. gu gue bah…agi..a ud..ah bis bisa jatu..h cin cinta ama lo. I LOVE YOU AVRIL….”
Itulah kata-kata yg Icha ucapkan terakhir kali untuk aku, diapun akhirnya pergi dengan kepedihan.
“Ichaaaa!!! Bangun Cha! Bangun! Jangan tinggalin gue! Ichaaa maafin gue Cha, maafin gue..
Tiba-tiba pandangan ku pun langsung gelap, & akupun jatuh pingsan.
Harrimand, Alam, yg melihatku seperti itu akhirnya membawa aku ke UKS, & Bagus membawa Icha pergi ke RS terdekat utk mendapatkan pertolongan.
*******
“Av, bangun Av” ujar Alam
“Dimana Icha? Icha mana? Gue mau cari dia!” jawabku setelah tersadar
“Icha udh ga ada Av, lo harus bisa terima kenyataan itu..” jawab Harrimand yg mendapat sms dr Bagus bhw Icha telah tiada.
“Ga mungkin, lo pasti bercanda kan? Gue mau cari sendiri” jawab aku sambil berlari ke luar UKS
*****
3 hari berlalu setelah kepergian Icha, aku masih tak menyangka kejadian itu. Semuanya tlah terlambat saat aku menyusul ke RS, Bagus yg berada disana menerangkan kepada ku keadaan Icha yg sudah tak bisa tertolong lagi.
Malam ini, kutuliskan sebuah lagu untuknya, untuk Icha, sahabat terbaikku, yang pergi dengan kepedihan hati karena cinta yg tak pernah terbalas olehku. Sebuah cinta tulus dari seorang Icha yang tersia-siakan…

Seandainya waktu bisa ku ulang,
Kan ku jaga dirimu, kan ku simpan cintamu
Betapa bodohnya diriku yang menyiakanmu
Meninggalkanmu,
Menghempaskan cintamu,
-------
Kembalilah, cintamu tlah hilang
Jiwa mu tlah melayang
Pergi jauh ke angkasa
Meninggalkan diriku sendiri,
Meninggalkan cintaku sendiri,
Menyesal ku menyesal
--------
Seandainya kau masih disini
Hilang semua duka yg kurasa
Hilang semua resah gelisah
Kan kubahagiakan cintamu
Kan ku jaga cintamu,
Namun kini tiada lagi,
Cinta seperti dulu
Cintamu tlah pergi…
Selamanya….

-TAMAT-

7 Cara Sederhana Untuk Memperoleh Berat Badan Ideal

Mengurangi berat badan tidaklah sesulit yang dibayangkan. Asalkan anda tetap fokus selama diet berlangsung.

Hasilnya bobot tubuh anda dapat turun dengan lebih cepat. Berikut ini adalah beberapa langkah sederhana selama anda melangsungkan diet.

1. Kurangi makanan penutup. Mengambil sepiring puding atau kue manis selepas makan memang mengasyikan. Namun, jika anda ingin fokus dalam rencana diet, sebaiknya kurangi hal tersebut. Anda bisa  memilih buah atau jus selepas makan sebagai pencuci mulut.

2. Sebaiknya jangan mengemi atau makan saat anda menonton televisi atau menyaksikan film favorit. Biasanya mengemil saat menonton bisa membuat anda makan lebih banyak.

3. Jagalah jurnal makanan anda. Jika perlu, catat apa saja yang anda konsumsi dengan jumlah kalori rata-ratanya. Dengan demikian, hal tersebut bisa menjadi cermin dan patokan anda dalam memilih makanan selanjutnya.

4. Sebisa mungkin hindari makan saat anda benar-benar lapar. Kondisi ini akan menyebabkan anda makan melebihi porsi.

5. Mengonsumsi air putih yang cukup juga akan membuat perut anda terasa penuh. Dengan demikian, keinginan mengemil akan segera terhapus.

6. Gunakan yoghurt tawar rendah lemak dalam smoothie anda. Jangan jadikan smoothie menjadi alasan untuk menikmati yoghurt manis.

7. Katakan tidak untuk junk food. Saat anda berbelanja atau berada di keramaian dengan kondisi lapar, sebisa mungkin sebaiknya anda hindari junk food. Junk food mengandung pemanis & lemak berlebih yang tidak baik bagi tubuh anda.


Sumber : Pontianak Post

Senin, 05 November 2012

Legenda Keong Mas


Alkisah di daerah Jawa Timur, Indonesia, tersebutlah seorang raja bernama Kertamarta yang bertahta di Kerajaan Daha. Ia mempunyai dua orang putri yang cantik jelita, yang sulung bernama Dewi Galuh, sedangkan yang bungsu bernama Candra Kirana. Berita tentang kecantikankedua kakak-beradik tersebut tersebar hingga ke berbagai negeri. Suatu hari, datanglah seorang putra mahkota yang gagah dan tanpan bernama Raden Inu Kertapati dari Kerajaan Kahuripan untuk meminang salah seorang dari mereka. Kedatangan pangeran tampan itu disambut baik oleh Raja Kertamarta bermasa permaisuri dan kedua putrinya. Saat melihat ketampanan Raden Inu Kertapati, Putri Dewi Galuh langsung jatuh hati. Ia berharap lamaran putra mahkota Kerajaan Kahuripan itu ditujukan kepadanya. Namun, ternyata Raden Kertapati lebih memilih Putri Candra Kirana. Raja dan permaisuri pun menyetujuinya dan segera menunangkan mereka. Sejak itu, Putri Dewi Galuh menaruh dendam dan iri hati kepada adiknya. Ia sakit hati, karena merasa dialah yang pantas bertunangan dengan Raden Inu Kertapati. Karena itu, ia berniat untuk mencelakai adiknya. Suatu hari, secara diam-diam ia pergi ke rumah seorang nenek sihir bernama Mbok Mian untuk meminta bantuan.
“Mbok Mian! Maukah kamu membantuku?” pinta Putri Galuh.
“Apa yang bisa Mbok bantu, Tuan Putri?” tanya Mbok Mian.
“Kamu sihir Putri Candra Kirana menjadi seekor keong! Setelah itu buanglah dia ke laut!” perintah Putri Galuh.
“Ampun, Tuan Putri! Ada apa gerangan dengan Tuan Putri Candra Kirana? Bukankah dia adik kandung Tuan Putri sendiri?” tanya Mbok Mian bingung.
“Dia itu adik yang tidak tahu diri. Ia telah merebut Raden Inu Kertapati dariku. Sudahlah Mbok, tidak usah banyak tanya! Laksanakan saja perintahku!” seru Putri Galuh.
“Tapi, bagaimana caranya, Tuan Putri? Bukankah Putri Candra Kirana jarang keluar istana? Jika aku menyihirnya di istana, pasti akan ketahuan Baginda Raja.” nenek sihir itu kembali bertanya.
“Benar juga katamu, Mbok! Ayahanda pasti curiga jika mengetahui hal ini.” jawab Putri Galuh sambil manggut-manggut.
Akhirnya, Putri Dewi Galuh pun memfitnah adiknya sehingga diusir dari istana. Ketika Putri Candra Kirana berjalan menyusuri pantai, tiba-tiba ia dikejutkan dengan suara tawa nenek-nenek yang sangat menyeramkan.
“Iiii...hi... hi... hi...!!!” demikian suara tawa itu.
Setelah Putri Candra Kirana menoleh ke sekelilingnya mencari sumber suara tawa itu, namun tak seorang pun yang dilihatnya.

“Aneh! Kenapa ada suara tawa, tapi tidak ada orangnya?” pikirnya dengan heran.
Ketika Putri Candra Kirana hendak meninggalkan tempat itu, tiba-tiba seorang nenek muncul dan berdiri di depannya. Ia tidak mengetahui jika nenek itu adalah Mbok Mian, suruhan kakaknya.
“Hai, Nek! Kamu siapa dan kenapa menghalangi jalanku?” tanya Putri Candra Kirana.
“Aku Mbok Mian si Nenek penyihir! Aku diperintahkan oleh Putri Galuh untuk menyihirmu menjadi keong emas, karena kamu telah menyakiti hatinya. Kamu telah merebut Raden Inu Kertapati darinya,” jelas Mbok Mian.
“Ampun, Nek! Jangan sihir aku!” iba Putri Candra Kirana.
Tanpa ampun lagi, Mbok Mian menyihir Putri Candra Kirana menjadi seekor keong emas. Sebelum membuangnya ke laut, nenek sihir itu berkata kepada Putri Candra Kirana,
“Hai, Putri! Sihir itu akan hilang jika kamu bertemu dengan tunanganmu.”
Sejak itu, Putri Candra Kirana hidup di laut sebagai seekor keong bersama keong lainnya. Suatu hari, ketika sedang mencari makan di antara batu karang di tepi laut, ia tersangkut pada jaring seorang nenek
bernama Mbok Rini yang sedang menjaring ikan.
“Waaah, indah sekali warna keong ini! Baru kali ini aku melihat keong berwarna kuning keemasan, “ gumam Mbok Rini takjub.
Mbok Rini pun tertarik untuk memelihara keong emas itu. Ia membawanya pulang dan menyimpan di dalam tempayan. Keesokan harinya, Mbok Rini kembali  ke laut mencari ikan. Hingga hari menjelang siang, ia belum juga mendapatkan seekor ikan pun. Akhirnya, ia memutuskan pulang ke pondoknya karena perutnya terasa sangat lapar. Betapa terkejutnya ia ketika tiba di pondoknya. Ia mendapati berbagai jenis makanan lezat lengkap dengan buah-buahannya telah tersedia di atas meja dapurnya.
“Hai, siapa yang menghindangkan makanan lezat ini?” gumam Mbok Rini heran.
Karena lapar sekali, Mbok Rini pun segera menyantapnya dengan lahap tanpa tersisa sedikit pun. Keesokan harinya, kejadian aneh itu terjadi lagi. Begitu pula pada hari-hari berikutnya, ia mengalami peristiwa yang sama. Kejadian aneh itu membuat Mbok Rini penasaran ingin mengetahui siapa pelakunya.
Suatu hari, Mbok Rini sengaja kembali dari laut lebih cepat dari pada biasanya. Dengan sangat hati-hati, ia mengintip ke dalam pondoknya melalui sebuah lubang kecil. Alangkah terkejutnya ia ketika melihat
kebulan asap keluar dari tempayannya. Dalam sekedip mata, tiba-tiba seorang putri yang cantik jelita keluar dari kebulan asap itu dan langsung memasak. Melihat peristiwa ajaib itu, Mbok Rini semakin penasaran. Ia segera masuk ke pondoknya dan menghampiri putri cantik itu.
“Hai, Putri Cantik! Siapa gerangan kamu dan dari mana asalmu?” tanya Mbok Rini penasaran
“Maaf Nek, jika kehadiranku mengusik ketenangan Nenek! Namaku Putri Candra Kirana, putri dari Kerajaan Daha yang disihir menjadi keong emas oleh seorang nenek, suruhan saudaraku.” jawab Putri Candra Kirana.
“Ampun, Tuan Putri! Jika nenek boleh tahu, kenapa saudaramu menyuruh nenek itu menyihirmu?” tanya Mbok Rini ingin tahu.
Putri Candra Kirana pun menceritakan semua kejadian yang dialaminya hingga ia bisa berada di pondok Mbok Rini. Setelah itu, ia memberi tahu nenek itu bahwa sihir itu akan hilang jika ia bertemu dengan tunangannya. Untuk itu, ia meminta tolong kepada Mbok Rini agar mengantarnya pulang ke istana. Mbok Rini pun setuju.
Usai makan siang, Mbok Rini memasukkan Putri Candra Kirana yang telah berubah menjadi seekor keong emas ke dalam sebuah wadah kecil, lalu berangkatlah ia menuju ke istana. Setibanya di istana, Mbok Rini menyerahkan keong emas itu kepada Raja Kertamarta.
“Ampun beribu ampun, Baginda! Hamba datang kemari untuk mengantarkan keong emas ini,” kata Mbok Rini sambil memberi hormat.
“Untuk apa keong emas ini? Dari mana kamu mendapatkannya?” tanya Raja Kertamarta bingung.
“Ampun, Baginda! Keong emas ini adalah penjelmaan putri Baginda, Candra Kirana” jawab Mbok Rini.
“Apa katamu, Nek? Keong emas ini putriku?” tanya sang Raja tersentak kaget seolah-olah tidak percaya.
Akhirnya, Raja Kertamarta pun mengerti setelah Mbok Rini menceritakan semua kejadian yang telah menimpa putrinya. Ia sangat menyesal, karena telah mengusir putri bungsunya yang tidak bersalah itu. Ia pun segera memerintahkan pengawalnya untuk memanggil Raden Inu Kertapati yang berada di Kerajaan Kahuripan.
Sementara itu, Putri Dewi Galuh yang mengetahui hal itu segera menemui nenek sihir, Mbok Mian, secara diam-diam.
“Hai, Mbok Mian! Sihirlah Inu Kertapati menjadi batu agar ia tidak bertemu dengan Putri Candra Kirana!” seru Putri Dewi Galuh.
Mendengar perintah itu, Mbok Mian segera mengubah wujudnya menjadi seekor burung gagak, lalu terbang menuju ke istana Kahuripan. Di tengah perjalanan, ia melihat Raden Inu Kertapati sedang berjalan menuju keistana Daha untuk memenuhi panggilan Raja Kertamarta dan bertemu dengan tunangannya. Ketika ia hendak menyihir Raden Inu Kertapati menjadi batu, tanpa ia duga tiba-tiba seorang kakek memukul kepalanya dengan tongkat hingga berubah menjadi asap. Rupanya, kakek itu adalah orang sakti yang telah ditolong oleh Inu Kertapati di perjalanan saat sebelum bertemu dengan burung gagak itu. Raden Inu Kertapati mendapati kakek itu sedang kelaparan dan memberinya makan. Raden Inu Kertapati pun melanjutkan perjalanannya. Setibanya di istanaDaha, ia segera menemui  tunangannya. Begitu mereka bertemu, sihir yang mengenai Putri Candra Kirana pun pun hilang dan kembali berwujud manusia. Seluruh keluarga istana Daha dan Raden Inu Kertapati tertegun menyaksikan peristiwa ajaib itu. Putri Candra Kirana pun menceritakan semua perbuatan Putri Dewi Galuh kepada ayahandanya. Raja Kertamarta dan seluruh keluarga istana meminta maaf kepada Putri Candra Kirana, kecuali Putri Dewi Galuh. Karena malu dan takut mendapat hukuman dari ayahandanya, ia melarikan diri ke hutan. Di tengah hutan, ia terperosok masuk ke dalam jurang dan tewas seketika.
Akhirnya, Candra Kirana dan Raden Inu Kertapati dinikahkan. Pesta pernikahan mereka dilangsungkan selama tujuh hari tujuh malam dan dimeriahkan oleh berbagai pertunjukan kesenian. Undangan yang hadir pun datang dari berbagai penjuru negeri. Mereka sangat gembira melihat kedua mempelai duduk bersanding di atas pelaminan. Putri Candra Kirana dan Raden Inu Kertapati hidup berbahagia. Kebahagiaan tersebut tidak membuat mereka lupa kepada orang-orang yang telah berjasa menolong mereka. Mereka pun memboyong Mbok Rini dan kakek sakti yang baik tersebut ke istana.

Sabtu, 01 September 2012

SELAMATKAN AKU ! (SAVE OUR ORANG UTAN)


Di pedalaman hutan Kalimantan, terdapat beberapa kelompok orang utan yang hidup sejahtera. Rumah (hutan) mereka sangatlah luas, terdapat banyak makanan, ekosistem yang masih terjaga. Semuanya terlihat indah & alami. Semua orang utan disana bebas bergelantungan dimana-mana, bermain, & mencari makan. Namun, keadaan itu perlahan-lahan berubah sejak hadirnya manusia didalam kehidupan mereka. Manusia-manusia tersebut sedikit demi sedikit menebang rumah mereka tanpa menanamnya kembali, bahkan ada yang mendirikan bangunan asing & menanam tanaman yang bukan semestinya menjadi pengganti rumah mereka. Kehidupan mereka makin lama makin terusik dengan bisingnya suara alat-alat untuk menebang pohon baik dari orang-orang dari kota yang menggunakan alat canggih, maupun penduduk sekitar yang masih menggunakan kapak & sejenisnya, suara kendaraan-kendaraan proyek yang berlalu lalang, serta suara-suara manusia yang berteriak ntah membicarakan apa. Orang utan-orang utan tersebut hanya bisa bersembunyi ketakutan di atas pepohonan sambil melihat apa yang telah terjadi terhadap rumahnya. Namun, kini selain ancaman kehilangan rumah, orang utan-orang utan itu pun terancam nyawanya, karena sekarang manusia-manusia itu sedang memburu mereka. Ntah untuk dijual sebagai hewan peliharaan atau dibunuh untuk dijadikan obat-obatan, yang pasti orang utan-orang utan itu hanya bisa lari & bersembunyi dari manusia yang sedang membawa sebuah senjata untuk menangkap mereka.
Malangnya nasib para orang utan, sudah rumahnya perlahan-lahan diambil, untuk mencari makan pun juga susah, karena makanan-makanan mereka sedikit demi sedikit habis. Sekarang malah mereka diburu untuk 1 kepentingan yang tidak jelas, apa salah mereka?
Karena makanan mereka sedikit demi sedikit habis, & rumah mereka hilang. Mereka pun terpaksa masuk ke wilayah manusia untuk mencari makanan. Ternyata disana, disebuah kebun terdapat banyak sekali makanan, baik buah-buahan maupun sayuran & masih segar. Apalah daya dari seekor binatang yang tidak mempunyai akal untuk berpikir? Mereka pasti tidak menyangka bahwa makanan yang mereka makan adalah milik manusia yang sengaja ditanam untuk kepentingan hidup manusia itu sendiri.
“Orang Utan! Orang utan! Mereka hama! Sudah berani mereka mengganggu kebun kita!” teriak manusia-manusia yang memergoki para orang utan yang sedang makan tanaman mereka.
Sudah pasti para orang utan lari ketakutan melihat manusia yang berbondong-bondong mengejar dirinya sambil membawa senjata, ntah itu golok, tongkat, maupun senapan. Namun sayangnya ada beberapa orang utan yang terlambat menyelamatkan diri sehingga mereka tertangkap, & apa yang terjadi? Orang utan tersebut dipukuli layaknya seorang maling yang ketahuan membobol rumah, tanpa kenal kata “kasihan” . seandainya mereka bisa berbicara, pasti saat itu mereka berkata :
“Jangan siksa aku! Jangan bunuh aku! Aku hanya ingin makan, aku tak punya tempat tinggal…!”
Namun manusia-manusia itu tidak mengerti karena orang utan-orang utan tersebut hanya menjerit-jerit saja, karena itulah bahasa yang mereka gunakan untuk berkomunikasi dengan sesamanya. Mereka tetap dipukuli tanpa ampun, hingga ada beberapa dari orang utan itu yang mati mengenaskan, & sisanya dikurung dalam kandang sempit tanpa diberi makan, kalaupun ada pasti hanya sedikit, karena manusia-manusia tersebut lebih mementingkan kehidupan dirinya & keluarganya sendiri. Untuk makan saja susah, bagaimana mau memberi makan orang utan & merawatnya? Betapa menyedihkannya jika posisi kita seperti itu.
Kini hidup orang utan yang selamat dari  incaran manusia, kembali terancam. Manusia-manusia itu pergi ke hutan untuk mencari mereka, menangkap, bahkan membunuh. Karena orang utan telah dianggap sebagai HAMA oleh manusia, padahal orang utan tersebut tidak akan menjadi hama apabila rumah mereka tidak dirusak oleh manusia itu sendiri. 1 per 1 orang utan ditangkap, bahkan ada yang tega menembak ibu orang utan yang sedang menjaga anaknya dari ancaman bahaya, sehingga membuat orang utan kecil menjadi yatim piatu. Bayangkan jika orang utan kecil itu dapat berbicara :
“Jangan bunuh ibuku! Dia tidak bersalah, kami tidak tahu apa-apa…!”
“Ibu, bangun… Ibu, jangan  tinggalin aku. Nanti aku tinggal dengan siapa?”
Hal ini terjadi terus menerus sehingga menekan jumlah populasi orang utan menjadi terus menurun tiap tahunnya. Untungnya didunia ini masih ada manusia-manusia yang berhati mulia, memiliki prikemanusiaan & tingkat kepedulian yang tinggi terhadap hewan, mereka bisa kita sebut Aktivis Lingkungan, Pecinta Hewan, tokoh masyarakat, & organisasi-organisasi lain yang peduli dengan lingkungan & hewan. Mereka datang kerumah penduduk 1 per 1 maupun ke hutan untuk menyelamatkan orang utan yang terlantar, tidak terurus, & yang kehilangan tempat tinggal. Namun sayangnya jumlah mereka tidak sebanding dengan orang-orang yang telah merusak lingkungan & membuat orang utan menjadi salah satu hewan langka didunia.
Sungguh mengenaskan keadaan orang utan-orang utan yang ditemukan, ada yang matanya telah buta akibat ditembak, ada yang sedang depresi/stress berat, kekurangan makan, dehidrasi, kondisi badan yang kurus & cacat, & keadaan-keadaan menyedihkan lainnya yang susah untuk diungkapkan dengan kata-kata. Orang utan-orang utan tersebut ditampung di suatu penangkaran untuk direhabilitasi, mengembalikan keadaannya seperti semula, setelah itu baru dilepas liarkan lagi, namun semua itu membutuhkan proses yang lama, apalagi untuk orang utan yang depresi berat akibat terlalu lama dikurung & disiksa.
Tapi sekali lagi, orang utan masih saja diburu, namun kini untuk diperjual berlikan secara gelap menjadi binatang peliharaan, harganya? 50-150 ribu! Itukah harga dari seekor hewan yang sedang terancam punah saat ini? Belum lagi jika orang utan tersebut jatuh ke tangan orang yang tidak bertanggung jawab, orang utan itu pasti tidak akan terurus, bahkan mati. Sayangnya hukum di Negara kita Indonesia ini masih belum tegas dalam menghukum pelaku perdagangan gelap hewan yang dilindungi, sehingga masih banyak nasib-nasib orang utan yang perlu diselamatkan. Kesadaran masyarakat masih kurang, sehingga sulit juga untuk memberantas perjual-belian hewan yang di lindungi di Indonesia.
Orang utan sedang diambang kepunahan, jumlah orang utan Kalimantan & Sumatera makin tahun makin menurun. Bagaimana dengan 10 tahun kedepan? Mungkin mereka hanya tinggal nama & gambar, serta anak cucu kita tidak dapat melihatnya. Akankah Indonesia kehilangan 1 spesies asli dari Indonesia sendiri? Hutan mereka perlahan-lahan menjadi sempit, bahkan musnah, kemana mereka akan pergi?
Setiap makhluk dimuka bumi ini memiliki perannya masing-masing, begitu juga dengan orang utan, ia memiliki peran untuk menyebarkan biji-bijian di hutan. Jika mereka punah, akankah hutan kita akan tumbuh subur? Bisakah ekosistem alam berlanjut jika orang utan tiada? Seandainya orang utan-orang utan tersebut dapat berbicara, pasti mereka akan berkata :
“Kembalikanlah rumah kami… Kami juga makhluk Tuhan yang ingin hidup sejahtera.”
“Kembalikanlah rumah kami yang rusak, janganlah kalian hancurkan lagi…”